By
Afrizal September, 1 Agustus 2012
Tak sanggup diriku menerima semua
kenyataan ini, ketika semuanya telah menjadi sebuah kenyataan yg nyata. Rasanya
aku ingin sekali, mengulang semua masa2 indah bersama dirinya. Tapi, itu semua
sia_sia…..” Karena semuanya telah
berlalu dan menjadi sebuah kenangan, didalam sebuah cerita. Aku ingin berbagi
cerita tentang sebuah perpisahan. Perpisahan itu tak akan terjadi, bila aku /
kita mengerti arti sebuah ketulusan cinta.
Mungkin aku bukan orang yg bisa
mempertahankan sebuah cinta. Aku telah bodoh mengabaikan sebuah cinta yg tulus.
Aku bukan orang yg dewasa, yg dapat mengartikan sebuah arti cinta, yaitu
ketulusan cinta. Akhirnya aku terdiam tanpa kata, saat perpisahan itu telah
menghampiriku. Disaat aku didalam ketidaksadaran ku, hatiku menangis saat aku
mengenang sosok bayangan yg pernah hadir dihidupku. Air mata pun keluar, tanpa
disengaja. Disaat diriku sadar didalam ketidaksadran ku, sejenak diriku bisa
menahan air mata yg keluar, yg perlahan_lahan membasuhi muka. Tapi, itu hanya
sejenak yg bisa aku lakukan. Saat aku menutup mata, air mata pun keluar lagi dengan
sendirinya. Karena, aku terkenang akan masa lalu aku dengan dirinya. Terasa
sedih bila masa_masa itu, ku kenang kembali. Rasanya, aku ingin sekali
berteriak bersama deburan ombak, agar penyesalan yg aku rasakan, bisa berkurang
dan terbawa oleh kesunyian malam. Perpisahan yg aku terima, seakan bercampur
oleh penyesalan. Mensia_sia kan cinta yg
tulus dan pengorbanan yg utuh, membuat aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri.
Dalam hatiku selalu berkata “ Maafkan aku yg telah menghancurkan mekar bunga ditaman
hatimu, yg telah layu sebelum berkembang…….,, sesal ku tak bisa menahan atas
kepergianmu “.
Tinta cinta yg slalu kau tuliskan
dihatiku, dengan sendirinya terhapus oleh kebodohan yg telah aku lakukan
kepadamu. Perpisahan itu sangat menyakitkan untuk aku terima didalam hatiku dan
penyesalan itu sulit untuk aku lupakan didalam jiwaku. Untuk mengharapkan
dirimu kembali, ibarat layang_layang yg putus. Apabila layang_layang itu sudah
putus kita sulit untuk mencari dimana dia akan mendarat dan sulit untuk
kembali. Begitu juga dengan aku, yg ingin mengharapkan nya kembali. Tpi, seakan
redup tanpa cahaya, yg tidak akan bisa berjalan, akan tersesat bila tanpa arah
dan cahaya. Memang tidak mudah menerima semua kenyataan yg telah terjadi, aku
pun terdiam didalam kesepian, merenungi atas kesalahan yg aku perbuat. Setiap
malam aku pun selalu menyendiri, menyendiri didalam kesendirian ku. Mungkin,
aku tak pernah bisa memaafkan diriku sendiri. Mungkin, dengan nyawaku dan
mungkin dengan aku tidak ada lagi, aku bisa melupakan kesalahan yg pernah aku
perbuat. Rasanya, aku ingin sekali memotong urat nadi tanganku, agar aku bisa
terlepas dari belenggu penyesalanku. Aku selalu menyendiri, mengkoreksi atas
semua kesalahan yg pernah aku perbuat.
Pada akhirnya, aku bertemu seseorang
wanita. Wanita itu, menasehati dan mengajariku. Katanya,” kita jangan terus
berlarut dalam penyesalan, jadikan lah kesalahan yg pernah kita perbuat,
sebagai suatu pelajaran untuk kita kedepannya menyambut hari esok yg cerah, biarkan
lah masa lalu itu berlalu dengan sendirinya, sambutlah masa depan yg penuh
warna “. Aku jadi tersanjung dan terharu, mendengar kata_kata wanita itu. Pada
akhirnya aku berpikir, emang benar yg dibilang wanita itu. Kita jangan berlarut
terus dalam penyesalan. Biarlah hari esok yg cerah menyambut kita dg penuh
warna dan senyuman. Aku pun terobsesi untuk bangkit dari penyesalanku.
Akhirnya, aku pun menjalani kehidupanku dengan sempurna dan dengan penuh
senyuman. Aku banyak belajar dari kesalahan yg pernah aku perbuat. Pada
akhirnya, membuat aku sedikit dewasa untuk mengartikan sebuah cinta yg tulus.
Betapa berharganya sebuah cinta yg tulus, bila kita rasakan dengan sepenuh
hati.
Dari kejadian itu, aku banyak belajar
tentang ketulusan cinta, tentang belajar dewasa kan diri dan tentang perpisahan
yg berakhir penyesalan yg sangat menyakitkan. Sebab itu lah, apabila suatu saat
nanti aku mendapatkan penggantinya, aku tidak akan mensia_sia kan cinta itu.
Karena, aku telah sadar betapa menyakitkan perpisahan yg berakhir penyesalan.
Masa lalu itu, kuharap tidak akan terulang kembali. Masa lalu yg telah ku
alami, biarlh berlalu dan aku jadikan sebuah catatan di dalam hidupku dan
perjalanan hidupku.
Wassalam!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
0 comments:
Post a Comment