A.
Pengertian Validitas
Validitas atau kesahihan adalah sikap
membandingkan atau sikap yang menunjukan pada kemampuan suatu instrumen (alat
untuk mengukur); mengukur apa yang harus diukur atau ditimbang. Timbangan
inilah merupakan alat ukur yang valid dalam suatu kasus yang membutuhkan
jawaban. Suatu penelitian yang melibatkan variabel yaitu masalah yang tidak
bisa diukur secara langsung, maka masalah validitas menjadi tidak sederhana.
Karena di dalamnya juga menyangkut penjabaran konsep dari tingkat teoritis
sampai tingkat empiris. Dalam hal ini kita harus membandingkan masukan (input)
dan keluaran (output) sistem.
B.
Umpan Balik ( Feedback )
Umpan balik merupakan suatu proses dimana
seseorang memberi tahu berdasarkan pengamatan dan perasaannya, tentang tingkah
laku seseorang, dengan tujuan untuk menolong orang memahami dirinya sendiri.
Namun, banyak pula umpan balik yang kurang bermanfaat, atau malah cenderung
bersifat menyerang atau menyinggung perasaan si penerima umpan balik. Dengan
kata lain tidak semua umpan balik adalah valid (akurat). Syarat untuk memberi
umpan balik, yaitu :
a.
Respek
b.
Empati
c.
Jujur
C.
Validitas Umpan Balik
Validitas umpan balik merupakan cara atau sikap seseorang dalam
meyakinkan orang lain tentang masalah yang akan disampaikannya. Seseorang tidak
akan mudah menerima umpan balik yang disampaikan oleh orang lain, apalagi
dengan masalah yang susah untuk dipecahkan. Ia harus membuat pilihan /
keputusan tentang apa yang akan diperbuatnya untuk mengatasi masalah yang
dihadapinya. Umpan balik (feedback) tidak selalu langsung dapat diterima oleh
orang lain. Umpan balik yang sifatnya positif biasanya dapat lebih mudah
diterima dibandingkan dengan umpan balik negatif
Ada beberapa tahapan yang mungkin dilalui seseorang sampai akhirnya ia
dapat menerima validitas umpan balik tersebut, yaitu:
v Denial – menyangkal, merasa bahwa
informasi yang baru diterima tadi bukan menggambarkan dirinya.
v Anger – marah, dan terkadang mulai
mencari-cari sumber kesalahan atau menyalahkan lingkungan/orang lain.
v Bargaining – bernegosiasi, atau
mencari-cari alasan, misalnya dengan mengatakan bahwa kondisi kesehatan yang
kurang baik atau mungkin sarana kerja yang kurang memadai sehingga hasil kerja
juga tidak optimal.
v Depression – sedih, atau menyesal atas
kondisi yang dialami, misalnya dengan merasa bahwa umpan balik tsb dapat
mempengaruhi karirnya secara keseluruhan, dsb.
v Acceptance – menerima, dan memahami bahwa
umpan balik tsb memang menggambarkan dirinya
Tidak ada kepastian bahwa setiap
orang akan melalui seluruh tahap tersebut, bisa saja ia langsung berada pada
tahap Bargaining, atau bahkan langsung ke tahap Acceptance. Selain itu belum
tentu juga tahapan tersebut dilalui secara berurutan, namun tujuan akhirnya
adalah sampai pada tahap Acceptance.
Sebagai orang yang memberikan umpan balik, kita sebagai perawat memang
dituntut untuk dapat mengarahkan orang lain agar sampai pada tahap Acceptance
(menerima umpan balik yang kita sampaikan), namun kita bisa siap dengan
reaksi-reaksi lainnya. Tidak ada jaminan berapa lama seseorang dapat sampai
pada tahap Acceptance, karena hal ini sifatnya sangat subyektif sekali
(tergantung dari konsep diri orang tsb juga).
Ada yang bisa menerima dalam beberapa menit, tapi ada juga yang perlu
beberapa hari sampai akhirnya benar-benar menerima umpan balik tersebut. Yang
pasti, umpan balik memang sebaiknya diberikan segera dan mengacu pada hal-hal
yang bersifat obyektif, sehingga dapat mudah dipahami.
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Umpan
Balik
v
Keuntungan dan kerugian penggunaan umpan balik sangat bergantung pada
keadaan sistem, sebagai pertimbangan teknik dan ekonomis untuk pelaksanaan
umpan balik. Pemilihan dan pertimbangan yang lebih sesuai untuk pemakaiannya
dalam sistem umpan balik adalah merupakan faktor sangat penting.
v
Umpan balik menyediakan beberapa keuntungan yang lebih besar
dibandingkan kerugiannya. Manfaat atau keuntungannya dapat diperoleh bila
sistem tersebut memenuhi beberapa syarat di antaranya:
·
Sistem mempunyai motivasi atau tujuan dan objektif yang tinggi.
·
Mempunyai tujuan yang benar.
·
Penetapan tujuan tersebut.
·
Komponen sistem yang harus bekerja sesuai fungsi dan prestasi yang
optimum.
·
Penggunaan yang benar pada syarat-syarat di atas dapat memperoleh
kesempurnaan yang optimum pada suatu sistem.
Manfaat Penggunaan Umpan Balik
v
Umpan balik membolehkan objektif yang diinginkan masukan akan diperoleh
nilai atau besaran yang tepat.
v
Menyebabkan keadaan hubungan yang tidak stabil antara pengajar dengan
pelajar. Jika pengajar tidak meletakkan umpan balik pada kedudukan yang wajar.
Umpan balik yang ditimbulkan
dalam proses komunikasi memberikan gambaran kepada komunikator tentang seberapa
berhasil komunikasi yang dilakukannya.
Jadi, umpan balik (feedback) merupakan satu-satunya elemen yang dapat
’menjudge’ apakah komunikasi yang telah berlangsung berhasil atau gagal. Dengan
mengetahui umpan balik yang dikirimkan oleh komunikan, maka sebagai
komunikator, kita akan dapat langsung mengetahui apakah tujuan dari pesan kita
tersampaikan atau tidak. Dalam hal ini disinilah terjadi validitas umpan balik,
apakah tujuan atau masalah yang kita sampaikan dimengerti oleh audiens atau ti
0 comments:
Post a Comment