PENGORBANAN CINTA BERAKHIR KEMATIAN
Saya
ingin menceritakan sedikit tentang sebuah sosok yang selalu tegar dan
sabar dalam menghadapi semua cobaan
yang datang silih berganti. Pada suatu
ketika,sebut saja nama nya resi mendapatkan cobaan yang begitu berat menurut resi,
yang tak sanggup Esi terima. Dari kejadian itu,sempat terlintas di benaknya
untuk tak pernah percaya lagi dengan cinta, karena dengan cinta lah resi kehilangan
seorang sosok yang resi sayangi dan cintai. Saya akan bercerita sedikit awal
dan akhir kisah resi dengan seorang
pemuda yang resi sayangi dan cintai. Sebut saja nama pemuda itu dika. Pada
waktu itu, resi berkenalan dengan
seorang pemuda yang tampan dan baik hati, mereka saling berkenalan dan akhirnya
mereka jadi teman. Setiap hari mereka saling bertemu,walau bertemu nya diluar
rumah dan tanpa sepengetahuan orang tua resi. Di luar rumah mereka sering mengobrol,
saling bertukar fikiran dan saling bertukar cerita.
Pada
suatu hari, disaat dika ingin liburan bersama teman-temannya dan dika pun tidak
memberi tahu kepada resi, bahwa dika akan liburan bersama teman-teman nya. Sebelum
dika berangkat liburan, dika pernah berjanji bahwa besok sore dika ada janjian
kepada resi untuk ketemuan di tempat biasa mereka ketemu. Tapi, dika lupa bahwa
dika ada janji dengan resi.
Pada
keesok hari nya dika berangkat liburan bersama teman-temannya tanpa memberitahu
resi. Setelah dika didalam perjalanan mau berangkat liburan dan pada waktu itu
dika hampir sampai ketempat tujuan liburannya dan seiring itu, resi juga lagi
dalam perjalanan untuk pergi menemui dika di tempat mereka sering bertemu.
Tidak lama kemudian, resi pun sampai ketempat yang dika janji kan kepada resi.
Resi
duduk santai sambil menunggu dika yang belum juga sampai. Resi pun terus
menunggu tanpa lelah dan jenuh. Sudah 1 jam resi menunggu dika, 2 jam, 3 jam
dan 4 jam terus menunggu kedatangan dika, sampai akhirnya hujan pun turun deras
dan petir pun keras bergemuruh di atas langit. Tapi, resi pun tetap setia
menunggu dika, hingga titik jenuh dan letih pun mulai menghampiri resi yang lagi dalam kesendirian dan ditemani
runtuhan hujan, petir dan hembusan angin yang sangat dingin. Detik demi detik resi
pun pulang kerumah dengan wajah yang sedih, sedikit kesal dan baju yang basah
kuyup. Andaikan Resi bisa bertemu dengan dika pada saat itu, mungkin resi akan
mengungkapkan suatu perasaan yang resi rasakan saat ini yaitu ingin mengatakan
dan mengungkapkan bahwa resi sangat mencintai dika. Tapi, harapan itu seakan
ingin luntur karena dika tidak menemui resi di tempat mereka sering bertemu. Rasa
kecewa dan putus asa pun sempat terlintas di benak resi.
Pada
keesok harinya, dika pun pulang dari liburannya. Dika tidak langsung pulang
kerumahnya, malahan dika langsung menemui resi dirumahnya, karena dika ingin
mengatakan sesuatu yang sangat penting kepada resi yaitu tentang perasaannya
kepada resi. Tidak hanya tentang perasaan dika saja, tapi dika juga mau meminta
maaf kepada resi, janji dika kepada resi yang tidak dika penuhi. Dika pun
sampai kerumah resi tanpa diketahui oleh orang tua resi. Pada saat itu orang
tua resi lagi pergi keluar kota yaitu lagi pergi kerumah neneknya resi. Dika
bertemu dengan resi yang lagi duduk di ruang tamu dan dika pun menghampiri resi
yang lagi duduk santai diruang tamu, spontan resi langsung terkejut atas
kedatangan dika. Pada waktu itu dika menyapa esi,
Dika
: “Kok bengeong sich???
Dika
: “Emang apa yang kamu pikirkan???
Resi
pun langsung menjawab pertanyaan dika...
Resi
: “Tidak ada kok yang saya pikirkan”.
Dika
: “Terus kenapa kamu bengeong??? resi
pun menjawab lagi,
Resi
: “Tidak ada apa-apa kok”.
Pada
saat itu, resi menyindir dika, sambil menangis, kata esi...
Resi
: “Emang tidak enak ya, nunggu seseorang.
Tapi,
orang yang kita tunggu tidak datang.
Sampai-sampai
orang yang nunggu kehujunan.
Setelah
resi mengatakan itu, dengan tidak sadar dika teringat atas janji nya kepada resi,
dika pun meminta maaf dan menjelas kan dengan resi kenapa dika tidak menepati
janji itu, resi pun mendengarkan dan menerima penjelasaan dari dika. resi pun
memaafkan atas kesalahan dika. Dika pun menjadi senang dan lega, karena resi
mau memaafkan dika.
Dika
mengatakan sesuatu yang sangat penting kepada resi, sampai-sampai dika gugup
untuk mengatakan hal tersebut kepada resi. Tapi, perlahan-lahan dika mencoba
untuk mengatakan sesuatu yang menurut dika penting.
Dika
: “Oh iya resi, boleh tidak saya mengatakan sesuatu kepada kamu???
Resi
: “Emang dika mau mengatakan apa’an sih, ngomong saja!!!
Dika
: “Saya mau ngomong dan mengatakan sesuatu, bahwa saya suka sama kamu.
Mau
tidak kamu jadi pacar saya.
Resi
: “Sambil tersipu malu dan tersenyum, resi pun menjawab,
saya
mau kok jadi pacar kamu.
Sebenarnya
saya juga suka sama kamu.
Akhirnya
resi pun menerima cintanya dika. Mereka saling menyayangi dan mencintai satu
sama lainnya. Dengan berjalannya waktu, tanpa terasa dika dengan resi telah
menjalin hubungan sampai 2 tahun, hubungan mereka tanpa diketahui oleh orang
tua resi. Resi memberanikan diri untuk bicara dengan orang tuanya atas hubungan
nya dengan dika. Resi bicara dengan orang tua nya, kalau resi pacaran dengan
dika. Dengan spontan orang tua resi marah besar kepada resi, karena orang tua resi
tidak setuju atas hubungan resi dengan dika. Sebab, pada waktu itu resi masih
kuliah dan belum tamat kuliah. Orang tua resi tidak mengizinkan resi untuk
pacaran, sebelum resi tamat kuliah. resi pun menangis mendengar perkataan orang
tua nya yang terlalu kasar kepadanya dan resi pun pergi keluar rumah dan
menemui dika dirumahnya untuk menceritakan tentang perkataan orang tuanya. Dika
pun terdiam tanpa kata dan terpaku tanpa suara setelah mendengar cerita dari resi.
Dika memberi semangat kepada resi dan menenangkan hati resi yang lagi sedih. Sedih
resi pun mulai berkurang, ketika mendengar nasehat dan semangat dari dika. Dika
berkata, apa pun akan aku lakukan untuk memperjuangkan cinta kita, walau nyawa
saya yang jadi taruhannya. Sampai kapan pun cinta dan sayang ku kepadamu tak
kan pernah berubah, walau orang tua mu tidak setuju dan tidak merestui hubungan
kita. Dika pun berkata, “cintaku tak kan lekang oleh waktu. Dengan penuh
percaya diri dan semangat yang tinggi, dika memberanikan diri untuk menemui
orang tua resi dan bicara dengan orang tua resi, untuk meminta restu atas
hubungan mereka.
Orang
tua resi sangat marah besar saat melihat dika menemuinya. Dika pun bicara
baik-baik dengan orang tua resi, agar orang tua resi bisa merestui hubungan
mereka. Bukan dapat restu malahan dika mendapat tamparan yang sangat keras dari
orang tua resi, dika pun diusir dengan tidak hormat oleh orang tua resi. Resi
pun menangis saat melihat dika di tampar dan diusir oleh orang tua nya. Dika
pun pergi dari rumah resi, karena telah diusir oleh orang tua resi. Dengan
sedikit kesal dan sedih, dika pun pergi dari rumah resi. Resi pun terus menangis
tanpa henti di dalam kamar, tanpa makan dan minum. Air mata resi pun terus
membasahi pipi nya didalam kesedihan. Tiap hari dan tiap malam resi selalu
menangis dan termenung. Orang tua resi pun melihat keadaan resi yang hari demi
hari kurang baik. Orang tua resi pun berfikir untuk pindah rumah, agar resi
bisa melupakan dan tidak bertemu dengan dika lagi. Akhirnya resi dan orang
tuanya pindah rumah, mereka pindah kerumah neneknya resi yang diluar kota.
Sebulan kepindahan resi, dika tidak mendengar atau mendapatkan kabar dari resi.
Akibat dika tidak mendengar kabar nya, dika mencoba memberanikan diri untuk
menemui resi dirumah lamanya. Sampai dirumahnya resi, dika tidak menemukan resi,
malahan rumah resi tertutup rapi tanpa berpenghuni. Karena penasaran, dika pun
bertanya dengan tetangga sebelah rumah resi, kata tetangga resi “kalau tidak
salah, resi dan keluarga nya sudah pindah kerumah neneknya yang diluar kota.
Dika pun bertanya rumah neneknya resi diluar kota kepada tetangga tersebut. Tapi,
tetangga dekat rumah resi itu tidak tahu rumah nenek resi itu dimana. Sebab, yang
mereka tahu rumah nenek resi itu dibandung. Tapi, tidak tahu dimana tempat
alamatnya.
Dika
menangis dan sedih, orang yang di sayangi dan dicintainya tidak tahu
keberadaannya dimana. Dika tidak menyerah begitu saja, dika terus mencari dan
mencari resi. Pada suatu ketika, disaat dika lagi sibuk mencari resi, disuatu
perjalanan... mobil yang ditumpangi dika terjadi tabrakan. Didalam tabrakan
itu, banyak merenggut nyawa penumpang, salah satunya dika. Dika meninggal dalam
kecelakaan itu, kecelakan tersebut sampai masuk surat kabar dan berita di
televisi. Resi yang lagi merenung di depan televisi, tidak sengaja melihat
berita kecelakaan yang banyak merenggut nyawa orang, salah satunya adalah nyawa
dika. Waktu resi melihat berita itu, dengan spontan resi langsung pingsan.
Tidak lama kemudian, resi sadar dan resi tidak tahu kalau dirinya telah berada
di tempat dikamarnya. Orang tua resi pun mendampingi resi dan menanyakan kepada
resi kenapa resi pingsan??? resi pun berkata sambil menangis tersedu-sedu, dirinya
berkata pada orang tuanya bahwa dika telah meninggal akibat kecelakaan. Orang
tua resi pun terkejut dan mengeluarkan air mata, orang tua resi merasa
bersalah, karena orang tua esi pernah kasar terhadap dika dan tidak merestui
hubungan mereka. Apa lah daya, nasi telah menjadi bubur, maaf tak bisa di
ucapkan lagi, hanya doa lah yang bisa di ucapkan oleh orang tua Resi untuk
dika, agar dika bahagia alam sana dan dapat tempat disisi sang maha pencipta
yaitu surga. Atas kepergian dika, resi menjadi orang yang selalu murung dan
selalu sedih. Resi pun tidak punya semangat hidup, karena orang yang disayangi
dan dicintai nya telah pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Resi
kembali tidak keluar kamar dan tidak makan dan minum, sampai-sampai orang tua resi
khawatir, karena resi tidak keluar kamar selama 2 hari. Orang tua resi pun
curiga dan langsung menghampiri kekamar resi untuk melihat keadaan resi. Tanpa
disangka dan diduga, orang tua resi pun terkejut melihat anak satu-satunya
terbaring tidak bernyawa di atas tempat tidurnya. Orang tua resi pun menjerit
menangis melihat anaknya tidak bernyawa lagi. karena cinta lah resi berani
berkorban demi orang yang disayangi nya. Begitu juga dika, karena cinta juga
lah dika kehilangan nyawa. Itu lah
sebuah kisah yang begitu dramatis dan begitu romantis yang berakhir dengan
kematian. sampai-sampai demi cinta nya mereka berani berkorban untuk orang yang
disayangi dan dicintainya.
Cerpen Cinta “Ku Akan Slalu Setia” Karya : Afrizal
//////////Facebook : abankafrizal@yahoo.com
PIN BB; 51B3279E
|
0 comments:
Post a Comment