Kau
sudah kuanggap seperti ibu kandungku
Cerita
ini menceritakan kisah seorang wanita desa yang merantau kekota untuk mencari
pekerjaan. Wanita yang beparas cantik dan memakai jilbab, menambah kharisma
kecantik’an yang terpancar diwajahnya. Wanita itu, juga taat sekali dengan
agama dan wanita itu juga pandai sekali membaca al-quran. Wanita itu, orangnya
sangat pemalu dan suka menolong sesama. Pada suatu ketika, disaat wanita itu
sampai dikota, wanita itu turun dari sebuah bus. Pada saat wanita itu turun dari
bus, tanpa sengaja wanita itu melihat perhiasan ibu-ibu jatuh, tepatnya sebuah
gelang mas. Pada waktu itu, wanita itu langsung menghampiri dan mengambil
gelang emas tersebut. Setelah gelang mas tersebut dia dapat, wanita itu
langsung mengejar dan menghampiri ibu-ibu tersebut, tujuannya adalah untuk
mengembalikan gelang emas ibu-ibu yang terjatuh. Tidak lama kemudian,wanita itu
berhasil menghampiri dan mengembalikan gelang emas tersebut kepada ibu-ibu itu.
Ibu-ibu itu pun mengucapkan banyak terima kasih kepada wanita itu, karena
wanita itu telah mengembalikan perhiasan yang terjatuh dan ibu-ibu itu memberi
imbalan kepada wanita itu. Tapi, wanita itu tidak mau menerima imbalan dari
ibu-ibu itu, karena wanita itu mengatakan pada ibu-ibu itu, bahwasanya wanita
itu tulus membantu ibu-ibu tersebut.
Beberapa
menit kemudian, ibu-ibu itu pun mengajak wanita itu untuk makan berdua,
sekalian ibu-ibu itu ingin mengajak wanita itu berbincang-bincang. Pada waktu
itu, wanita itu menerima ajakan dari ibu-ibu tersebut dan mereka berdua pun
pergi untuk makan. Pada saat mereka berdua lagi makan, ibu-ibu itu menanyakan
nama wanita itu dan tujuan wanita itu datang kekota. Wanita itu pun memberitahu
namanya, bahwasanya namanya adalah aisyah dan aisyah pun memberitahu tujuannya
datang kekota adalah untuk mencari sebuah pekerjaan. Sebab, didesa tidak ada
pekerjaan buat aisyah, karena itulah aisyah datang kekota untuk mencari
pekerjaan. Setelah ibu-ibu itu mendengar cerita dari aisyah, ibu-ibu itu
langsung menawarkan pekerjaan dengan aisyah yaitu menjadi seorang pembantu
dirumah ibu-ibu itu. Ibu-ibu itu pun mengatakan pada aisyah, bahwasanya ibu-ibu
itu kekurangan pembantu satu lagi. Tidak lama kemudian, aisyah pun menerima
tawaran ibu-ibu itu untuk kerja dirumahnya. Setelah mereka berdua selesai
makan, ibu-ibu itu mengajak aisyah kerumah ibu-ibu itu dan tinggal dirumah
ibu-ibu itu.
Beberapa
bulan kemudian, aisyah pun betah kerja dirumah ibu-ibu itu atau dirumah
majikannya itu, walau hanya sebagai pembantu rumah tangga. Majikannya pun
sangat menyukai aisyah, karena aisyah orangnya begitu sopan dan baik hati.
Dirumah majikannya itu, juga ada pembantu lainnya, sebut saja namanya idem.
Idem itu adalah pembantu yang sudah lama kerja dirumah itu. Dirumah majikannya
itu, aisyah juga mengajar mengaji buat anak-anak majikannya, karena majikannya
mengetahui aisyah pandai membaca al-quran, majikannya mempercayai aisyah untuk
mengajar mengaji buat anak-anak majikannya itu. Pada saat itu, idem sangat
cemburu terhadap aisyah. Karena menurut
idem, majikannya itu pilih kasih. Idem tidak menyukai kehadiran aisyah dirumah
itu, karena majikannya lebih menyayangi dan memperhatikan aisyah ketimbang
idem. Dari kejadian itu, idem pun berfikir untuk berniat buruk terhadap ausyah.
Seiring
berjalannya waktu, pada saat itu majikannya pergi kerja, pada waktu itu dirumah
hanya ada idem dan aisyah. Karena idem tidak menyukai aisyah, idem pun berpikir
untuk menyingkirkan aisyah dari rumah majikannya itu, dengan cara menfitnah
aisyah. Pada waktu itu, itu aisyah lagi membersihkan tempat tidur majikannya,
setelah aisyah selesai membersihkan kamar majikannya, aisyah pun keluar dari
kamar majikannya dan pergi kedapur untuk masak. Pada saat aisyah didapur, idem
diam-diam masuk kekamar majikannya. Pada waktu itu, idem mengambil perhiasaan
majikannya yaitu perhiasan kalung berlian. Setelah idem mendapatkan kalung
berlian itu, idem pun keluar dari kamar majikannya. Beberapa menit kemudian,
idem pun pergi kekamar aisyah dan meletakan kalung berlian itu didalam lemari
baju aisyah.
Beberapa
jam kemudian, majikannya pun pulang dari kerja dan majikannya langsung masuk
kekamar. Pada waktu itu, majikannya tidak sengaja melihat kotak perhiasannya
terbuka. Karena merasa penasaran, majikannya pun melihat perhiasaan yang ada
didalam kotsk perhiasaan itu. Setelah majikannya melihat dan mengecek kotak
perhiasannya, ternyata perhiasannya ada yang hilang, yaitu sebuah kalung
berlian pemberian almarhum suaminya. Pada saat itu, majikannya berteriak dan
memanggil keduan pembantunya. Pada waktu itu, majikannya menanyakan kepada
kedua pembantunya atas kehilangan kalung berlian itu. Tidak lama kemudian,
aisyah pun menjawab kalau dia tidak mengetahui atas perhiasan tersebut. Pada
saat itu, idem mengatakan kepada majikannya, bahwasanya orang yang terakhir masuk kekamar majikannya itu
adalah aisyah. Aisyah pun membenarkan perkataan dari idem. Tapi, pada waktu itu
aisyah juga mengatakan, walau aisyah yang terakhir yang masuk kekamar itu, aisyah
tidak tau atas perhiasan yang ada didalam kamar itu. Setelah mendengar
perkataan dari aisyah, idem pun menyuruh majikannya untuk memeriksa kekamar
kedua pembantunya, biar semuanya menjadi jelas. Majikannya pun menyetujui saran
dari idem. Tidak lama kemudian, majikan dan kedua pembantunya pergi dan
memeriksa kamar idem. Pada saat
majikannya memeriksa kamar idem, majikannya tidak menemukan perhiasan tersebut.
Akhirnya, majikannya menghampiri dan memeriksa kamar aisyah.
Pada
waktu majikannya lagi serius memeriksa dikamar aisyah, tanpa sengaja majikannya
menemukan kalung berlian itu didalam lemari baju aisyah. Pada saat itu,
majikannya sangat marah terhadap aisyah. Pada waktu itu, aisyah terkejut dan
tidak menyangka perhiasaan itu ada didalam lemari bajunya. Aisayah merasa tidak
bersalah, menjelaskan kepada majikannya, bahwasanya aisyah tidak mencuri
perhiasan tersebut dan aisyah merasa bahwa dirinya telah difitnah. Majikannya
pun marah dan tidak mau mendengar penjelasan dari aisyah. Majikannya merasa
kecewa atas perbuatan yang telah
dilakukan oleh aisyah. Pada waktu itu, majikannya tidak mengetahui bahwa aisyah
telah difitnah oleh idem. Idem pun menyuruh majikannya untuk memecat dan
mengusir aisyah dari rumah majikannya itu. Idem menghasut majikannya untuk memecat
aisyah, majikannya yang lagi emosi dan marah dengan aisyah, akhirnya terhasut
oleh perkataan idem.
Pada
akhirnya, majikannya pun memecat aisyah dan mengusir aisyah dari rumahnya. Pada
saat itu, aisyah menangis dan bersujud kepada majikannya untuk tidak memecat aisyah. Tapi, semuanya
percuma...majikannya tidak mendengarkan aisyah. Akhirnya aisyah meninggalkan
majikannya dan pergi kekamarnya untuk membereskan bajunya. Tidak lama kemudian
aisyah pun angkat kaki dari rumah majikannya . aisyah pun mengeluarkan air mata
tanpa henti. Pada suatu ketika, aisyah berdoa kepada yang maha kuasa. Aisyah berdoa agar diberi
kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi semua cobaan dan aisyah pun berdoa, agar diberi kemudahan dalam
menjalani kehidupan. Didalam doanya, aisyah mengatakan bahwa allah tidak akan memberi cobaan kepada
umatnya, melebihi batas kemampuan umatnya itu sendiri dan aisyah terus berdoa
kepada yang maha kuasa, agar yang maha kuasa menampakan kebesarannya.
Setelah
kepergian aisyah dari rumah majikannya itu, idem merasa senang dan bahagia,
karena saingannya yaitu aisyah telah
pergi. Pada waktu pagi hari, pada saat itu idem pamit dengan majikannya untuk
pergi kepasar, untuk membeli sayur-sayuran. Majikannya mengizinkan idem untuk
pergi kepasar. Tidak lama kemudian, tukang sayur lewat dan berhenti didepan
rumah majikannya. Pada saat itu, majikannya mengetahui bahwa ada tukang sayur
yang lewat. Pada saat itu, majikannya menyuruh idem membeli sayur-sayuran yang
ada didepan rumah. Idem pun tidak jadi pergi kepasar, melainkan membeli sayur
yang lagi berhenti didepan rumah. Pada waktu itu, idem menghampiri tukang sayur
itu.
Pada
saat itu, bukan idem saja yang membeli sayur. Tapi, teman-temannya juga ada
yang membeli sayur. Pada waktu itu, idem berkumpul bersama teman-temannya dan
berbincang-bincang dengan temannya sambil mencari sayur yang mau dimasak. Tidak
lama kemudian, teman idem menanyakan kepada idem tentang kabar aisyah. Idem pun
menjawab pertanyaan dari teman-temannya. Pada waktu itu, idem mengatakan kepada
teman-temannya, bahwasanya aisyah telah di pecat oleh majikannya, karena aisyah
ketahuan mencuri perhiasan majikannya. Teman-teman idem tidak percaya kalau
aisyah mencuri, sebab teman-teman idem mengenal aisyah itu sosok yang
sopan,baik hati dan suka menolong. Pada saat itu,teman-teman idem selalu memuji
aisyah. Pada akhirnya idem pun kesal terhadap teman-temannya yang selalu memuji
aisyah. Tidak sengaja, idem menceritakan semuanya kepada
teman-temannya,bahwasanya aisyah itu tidak mencuri, melainkan saya yang telah
menfitnah dan meletakan perhiasan itu didalam lemari bajunya. Pada saat itu,
teman-teman idem sangat marah kepada idem, karena idem telah menfitnah aisyah.
Pada waktu itu, idem mengatakan kepada teman-temannya,bahwa semua yang saya
lakukan terhadap aisyah itu...agar aisyah di pecat dan pergi dari rumah
majiakan saya.sebab, semenjak kedatangan aisyah, majikan saya selalu pilih
kasih. Tidak lama kemudian, tanpa diketahui oleh idem... majikannya pun
mendengar semua pembicaraan idem bersama teman-temannya. Setelah majikannya
mendengar semuanya, majikannya pun menangis, karena majikannya merasa bersalah
atas tuduhannya terhadap aisyah. Tidak lama kemudian, idem pun selesai membeli
sayur-sayuran dan idem pun pulang kerumah.
Idem
dipanggil oleh majikannya dan idem pun menghampiri majikannya, idem menanyakan
kepada majikannya kenapa idem dipanggil. Tanpa banyak bicara, majikannya
langsung memecat dan mengusir idem. Sempat pada saat itu idem terkejut dan
heran mendengar perkataan dari majikannya. Idem memohon kepada majikannya untuk
menjelaskan semuanya, sampai-sampai dia dipecat. Majikanya pun menjelaskan
semuanya, bahwasanya aisyah tidak mencuri kalung itu, melainkan kamu yang telah
menfitnahnya dengan cara memasukan perhiasan itu kedalam lemari bajunya, saya
sudah tau semua dan saya sudah mendengar semuanya, saat kamu mengatakan kepada teman-temanmu tadi. Idem pun sejenak
terdiam setelah mendengar penjelasan dari majikannya itu dan idem pun langsung
meminta maaf kepada majikannya itu atas semua kesalahan yang dia perbuat.
Majikannya tidak mau memaafkan idem, karena kesalahan idem terlalu besar yaitu
menfitnah orang yang tidak bersalah. Tanpa menunggu lama, idem pun diusir dan
dipecat oleh majikannya. Allah telah menampakan kebesarannya dan kebenaran
telah allah tampakan. Majikannya merasa bersalah dan merasa terpukul atas semua
perlakuannya terhadap aisyah.
Hari
demi hari, waktu demi waktu, mantan majikannya itu selalu terbayang oleh sosok
aisyah yang begitu baik dan begitu sopan
terhadap dirinya. Disaat kesendirian, mantan majikannya itu selalu murung dan
sedih sewaktu ingat dengan aisyah. Pada akhirnya, mantan majikannya itu dilanda
sakit yang mengakibatkan dia harus dirawat dirumah sakit. Pada saat itu, dokter
menerangkan kepada mantan majikanya itu, bahwasanya dia telah gagal ginjal, ada
satu ginjalnya tidak berfungsi dan kalau mau bertahan hidup lebih lama, ada
yang harus mendonorkan ginjal untuk mantan majikannya itu. Dia pun menangis
saat mendengar penjelasan dari dokter. Seiring dengan berjalannya waktu, aisyah
yang baru pulang dari mengajar mengaji, bertemu dengan temanya dijalan.
Temannya
memberitahu kepada aisyah, bahwasanya majikannya dulu... sekarang lagi dirawat
dirumah sakit, karena terkena penyakit ginjal. Setelah mendengar penjelasan
dari temannya, aisyah pun langsung menanyakan tempat mantan majikannya itu
dirawat dan temannya pun memberitahu tempat mantan majikannya itu. Tidak lama
kemudian, aisyah langsung bergegas pergi ketempat mantan majikannya itu dirawat.
Sesampainya aisyah dirumah sakit, aisyah tidak menemui mantan majikannya itu,
melainkan aisyah mencari dokter yang merawat mantan majikannya itu. Pada waktu
itu, aisyah bertemu dengan dokter yang merawat mantan majikannya itu dan
menanyakan tentang keadaan mantan majikannya itu. Dokter pun menjelaskan
semuanya kepada aisyah. Aisyah pun menangis setelah mendengar semua penjelasan
dari doter. Tidak lama kemudian aisyah pamit untuk pulang kerumah. Sesampainya
dirumah, aisyah sholat dan berdoa kepada
yang maha kuasa sambil meneteskan air mata, bahwasanya aisyah memohon kepada
yang maha kuasa, agar diberi kesembuhan kepada mantan majikannya itu dan aisyah
pun berdoa, apapun akan aisyah lakukan untuk menolong mantan majikannya itu,
walau nyawa sebagai penggantinya.
Keesokan
harinya, aisyah mendatangi dokter itu lagi dan mengatakan kepada doter, bahwa
dia siap mendonorkan ginjalnya untuk mantan majikannya itu. Pada waktu itu,
dokter itu terdiam melihat ketulusan aisyah untuk menolong orang lain. Pada
saat itu, tidak sedikit pun terlintas dipikiran aisyah mengingat masa lalu yang
pernah menimpanya sewaktu dirinya masih bekerja dirumah mantan majikannya dulu.
Pada saat itu, yang ada didalam pikirannyasekarang ini, bagaimana pun
caranya...mantan majikannya itu harus sembuh. Karena sayangnya aisyah terhadap
mantan majikannya itu, aisyah rela mendonorkan ginjalnya buat mantan
majikannya. Sebelum dokter mengambil ginjalnya, aisyah memohon kepada dokter,
agar tidak memberitahu mantan majikannya itu, bahwasanya yang telah mendonorkan
ginjal buat dia adalah saya. Dokter pun berjanji kepada aisyah untuk tidak
memberitahu kepada siapa pun. Akhirnya, operasi pengambilan ginjal pada aisyah
dilakukan dan operasi pun berhasil. Ginjal yang telah diambil dari aisyah,
akhirnya di masukan kedalam badan mantan majikannya itu. Operasi pergantian
ginjal pada mantan majikannya itu telah dilakukan dan operasinya berjalan
dengan lancar.
Seiring
berjalannya waktu, mantan majikannya itu sehat dan hidup normal seperti
biasanya. Tapi, dibalik itu...keadaan aisyah semakin hari semakin memburuk,
karena aisyah hidup dengan satu ginjal. Mantan majikanya itu mau pulang
kerumah, sebelumnya mantan majikannya itu menemui dokter untuk mengucapkan
terima kasih yang telah membatu operasinya. Pada saat itu, mantan majikannya itu
mengucapkan terima kasih dan mantan majikannya itu menanyakan kepada dokter
siapa orang yang telah mendonorkan ginjalnya. Dokter tidak mau mengatakan
kepada mantan majikannya itu, karena dokter telah janji untuk tidak memberitahu
dengan siapa pun. Pada waktu itu, mantan majikannya itu terus memohon kepada
dokter agar dokter mau mengatakannya.sebab, mantan majikannya itu telah
berhutang nyawa dan mantan majikannya itu ingin memberikan imbalan kepada orang
yang telah mendonorkan ginjalnya. Tidak lama kemudian, dokter pun mengatakan
semuanya tentang orang yang telah mendonorkan ginjal. Doktor pun mengatakan,
bahwasanya yang telah mendonorkan ginjal itu adakah aisyah, pembantu kamu dulu.
Dokter pun memuji aisyah yang begitu tulus
dan sayangnya terhadap mantan majikannya, sampai-sampai aisyah rela
mendonorkan ginjalnya buat seorang mantan majikannya. Mantan majikannya itu pun
menangis setelah dokter mengatakan yang sebenarnaya.
Akhirnya
mantan majikannya itu meminta alamat tempat tinggal aisyah didesa kepada
dokter, dokter pun memberikan alamatnya aisyah. Mantan majikannya itu pun
mencari alamat tersebut dan ingin bertemu dengan aisyah, karena mantan
majikannya itu mau meminta maaf kepada aisyah atas semua kesalahan yang pernah
dia perbuat terhadap aisyah. Hari demi hari, keadaan aisyah semakin memburuk
dan kondisinya pun semakin melemah. Pada akhirnya aisyah dipanggil yang maha
kuasa untuk selama-lamanya. Pada saat itu, mantan majikannya itu belum
mengtahui bahwa aisyah telah meninggal dunia di panggil yang maha kuasa. Tidak
lama kemudian, mantan majikannya itu sampai ditempat tinggalnya aisyah. Pada
saat itu, mantan majikannya itu melihat ada bendera kuning didepan rumahnya.
Tanpa menunggu lama, mantan majikannya pun menghampiri rumah aisyah dan
menanyakan kepada orang-orang kenapa ada bendera kuning dan siapa yang
meninggal??? Orang-orang disekitar rumah aisyah pun memberitahu, bahwasanya
yang meninggal itu adalah aisyah. Setelah mendengar semua itu, mantan
majikannya itu berlari dan menghampiri rumah aisyah. Pada waktu itu, mantan
majikannya itu, menyaksikan sendiri, bahwa aisyah telah meninggal. Pada waktu
itu, mantan majikannya itu melihat wajah aisyah bercahaya indah dan wajahnya
tersenyum. Mantan majikannya itu pun menangis , bersujud, memeluk dan mencium
jenazah aisyah.
Pada
waktu mantan majikannya itu memeluk aisyah, mantan majikannya itu meminta maaf
kepada aisyah atas semua kesalahan yang telah dirinya perbuat terhadap aisyah.
Mantan majikannya belum sempat untuk membalas semua kebaikan yang aisyah berikan
kepada mantan majikannya. Tapi, aisyah telah pergi untuk selama-lamanya. Mantan
majikannya itu, merasa sangat kehilangan sosok seperti malaikat, karena
pengorbanan, kasih sayang dan ketulusan aisyah membuat mantan majikannya itu,
banyak belajar. Bahwasanya kita harus saling tolong-menolong antara sesama dan
kita jangan pernah mengharapkan imbalan sedikit pun kepada orang lain atau
kepada orang yang kita tolong, lakukan semuanya dengan ketulusan karena yan
maha kuasa. Rela berkorban untuk orang yang kita sayang itu tidak apa-apa, asal
berkorbanya karena yang maha kuasa dan semata-mata hanya buat yang maha kuasa.
Sekarang
mantan majikannya itu telah banyak belajar tentang arti kehidupan dan mantan
majikannya itu selalu berdoa, agar aisyah ditempatkan disisi maha kuasa dan
ditempat kan disurga. Mantan majikannya itu pun percaya, bahwa maha kuasa akan
menempatkan aisyah disurga. Sampai kapan pun, kebaikan dan pengorbanan aisyah
tidak akan pernah dilupakan oleh mantan majikannya itu dan tak kan pernah terlupakan
sampai akhir hayatnya.
Karya : Afrizal
Pin BB : 51B3279E
0 comments:
Post a Comment