Karya : Afrizal
Facebook : abankafrizal@yahoo.com / Afrizal
Lazirfa September
Tak
sanggup diriku menerima semua kenyataan ini, ketika semuanya telah menjadi
sebuah kenyataan yg nyata. Rasanya aku ingin sekali, mengulang semua masa2
indah bersama dirinya. Tapi, itu semua sia_sia…..” Karena semuanya telah
berlalu dan menjadi sebuah kenangan, didalam sebuah cerita. Aku ingin berbagi
cerita tentang sebuah perpisahan. Perpisahan itu tak akan terjadi, bila aku /
kita mengerti arti sebuah ketulusan cinta.
Mungkin
aku bukan orang yg bisa mempertahankan sebuah cinta. Aku telah bodoh
mengabaikan sebuah cinta yg tulus. Aku bukan orang yg dewasa, yg dapat
mengartikan sebuah arti cinta, yaitu ketulusan cinta. Akhirnya aku terdiam
tanpa kata, saat perpisahan itu telah menghampiriku. Disaat aku didalam
ketidaksadaran ku, hatiku menangis saat aku mengenang sosok bayangan yg pernah
hadir dihidupku
Air
mata pun keluar, tanpa disengaja. Disaat diriku sadar didalam ketidaksadran ku,
sejenak diriku bisa menahan air mata yg keluar, yg perlahan_lahan membasuhi
muka. Tapi, itu hanya sejenak yg bisa aku lakukan. Saat aku menutup mata, air
mata pun keluar lagi dengan sendirinya. Karena, aku terkenang akan masa lalu
aku dengan dirinya. Terasa sedih bila masa_masa itu, ku kenang kembali.
Rasanya, aku ingin sekali berteriak bersama deburan ombak, agar penyesalan yg
aku rasakan, bisa berkurang dan terbawa oleh kesunyian malam. Perpisahan yg aku
terima, seakan bercampur oleh penyesalan. Menyia_yia
kan cinta yg tulus dan pengorbanan yg
utuh, membuat aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri. Dalam hatiku selalu
berkata “ Maafkan aku yg telah menghancurkan semua angan2 dan cita2 yang kita ciptakan bersama,janji bersatu demi kasih sayang menuju hari esok berdua.
sesal ku yang telah menyia-yia kan dan tak bisa menahan
atas kepergianmu adalah hal terbodoh yang pernah aku lakukan.
Tinta
cinta yg slalu kau tuliskan dihati nya,
dengan sendirinya terhapus oleh kebodohan yg telah aku lakukan kepada dirinya.
Perpisahan itu sangat menyakitkan untuk aku terima didalam hatiku dan
penyesalan itu sulit untuk aku lupakan didalam jiwaku. Untuk mengharapkan dirinya
kembali, ibarat layang_layang yg putus. Apabila layang_layang itu sudah putus
kita sulit untuk mencari dimana dia akan mendarat dan sulit untuk kembali.
Begitu juga dengan aku, yg ingin mengharapkan nya kembali..
Tpi, seakan redup tanpa cahaya, yg tidak akan bisa berjalan, akan tersesat bila
tanpa arah dan cahaya. Memang tidak mudah menerima semua kenyataan yg telah
terjadi, aku pun terdiam didalam kesepian, merenungi atas kesalahan yg aku
perbuat.tapi sia-sia, karena sosoknya telah pergi jauh dan tak
kan pernah kembali, dia telah bahagia di dalam surga yang penuh dengan cinta
dan kebahagian di alam sana, hanya doa yang diselimuti dengan air mata yang
bisa ku sampaikan saat ini.
Setiap
malam aku pun selalu menyendiri, menyendiri didalam kesendirian ku. Mungkin,
aku tak pernah bisa memaafkan diriku sendiri. Mungkin, dengan nyawaku dan
mungkin dengan aku tidak ada lagi, aku bisa melupakan kesalahan yg pernah aku
perbuat. Rasanya, aku ingin sekali memotong urat nadi tanganku, agar aku bisa
terlepas dari belenggu penyesalanku. Aku selalu menyendiri, mengkoreksi atas
semua kesalahan yg pernah aku perbuat.
Pada akhirnya, aku bertemu seseorang
wanita. Wanita itu, menasehati dan mengajariku. Katanya,” kita jangan terus
berlarut dalam penyesalan, jadikan lah kesalahan yg pernah kita perbuat,
sebagai suatu pelajaran untuk kita kedepannya menyambut hari esok yg cerah,
biarkan lah masa lalu itu berlalu dengan sendirinya, sambutlah masa depan yg
penuh warna “. Aku jadi tersanjung dan terharu, mendengar kata_kata wanita itu.
Pada akhirnya aku berpikir, emang benar yg dibilang wanita itu. Kita jangan
berlarut terus dalam penyesalan. Biarlah hari esok yg cerah menyambut kita dg
penuh warna dan senyuman. Aku pun terobsesi untuk bangkit dari penyesalanku.
Akhirnya, aku pun menjalani kehidupanku dengan sempurna dan dengan penuh
senyuman. Aku banyak belajar dari kesalahan yg pernah aku perbuat. Pada
akhirnya, membuat aku sedikit dewasa untuk mengartikan sebuah cinta yg tulus.
Betapa berharganya sebuah cinta yg tulus, bila kita rasakan dengan sepenuh
hati.
Dari kejadian itu, aku banyak belajar
tentang ketulusan cinta, tentang belajar dewasa kan diri dan tentang perpisahan
yg berakhir penyesalan yg sangat menyakitkan. Sebab itu lah, apabila suatu saat
nanti aku mendapatkan penggantinya, aku tidak akan menyia_yia
kan cinta itu. Karena, aku telah sadar betapa menyakitkan perpisahan yg
berakhir penyesalan. Masa lalu itu, kuharap tidak akan terulang kembali. Masa
lalu yg telah ku alami, biarlh berlalu dan aku jadikan sebuah catatan di dalam
hidupku dan perjalanan hidupku.
Wassalam!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
0 comments:
Post a Comment